27.12.18

SASAR KALANGAN PELAJAR, BPTD WILAYAH VIII GELAR PROGRAM AKSI KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT


CILEGON (6/12) - Nurhadi Unggul Wibowo, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten menekankan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat khususnya di kalangan pelajar untuk tertib berlalu lintas. Hal ini disampaikan Nurhadi dalam acara Program Aksi Keselamatan Transportasi Darat yang dilakukan oleh BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten di SMA Negeri 1 Cilegon pada Kamis (6/12).


Program Aksi Keselamatan Transportasi Darat ini memiliki tujuan preventif yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan keselamatan dalam berlalu lintas kepada para siswa di SMA Negeri 1 Cilegon.


"Perilaku taat lalu lintas akan mengurangi kecelakaan di jalan raya. Saya berpesan kepada kepada siswa dan siswi agar selalu patuhi peraturan lalu lintas serta jaga keselamatan diri sendiri dan orang sekitar kita" ujar Nurhadi.


Nurhadi juga menambahkan bahwa kondisi transportasi publik yang kurang aman dan nyaman menjadikan pelajar lebih senang membawa sepeda motor ke sekolah. Namun, pelajar pada umumnya belum cukup umur, dan tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM), tidak menggunakan helm, menggunakan knalpot bising, dan ugal-ugalan di jalan. 


Kepolisian merilis setidaknya 197 kecelakaan lalu lintas sepanjang Januari-Oktober 2018 melibatkan anak usia 11-17 tahun dengan moda kendaraan bermotor roda dua. 


"Faktor penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas adalah faktor pengendara yang ugal-ugalan, pengendara yang mengendarai dalam kondisi tidak fit, atau mengantuk. Faktor lainnya adalah kondisi jalan yang rusak, berlubang, tidak rata, atau terlalu sempit. Kondisi kendaraan yang tidak sesuai seperti spion yang tidak dipasang, serta ban yang tidak standard pun menjadi faktor penyumbang kecelakaan tertinggi," jelas Nurhadi.


Dalam acara ini dihadirkan 2 (dua) orang pembicara untuk mengisi acara tersebut yaitu Allumni Mulki selaku Kepala Seksi Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (SDP) Komersial dan Perintis serta Bambang S., perwakilan dari Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan (Subdit Kamsel) Polda Banten.


Mulki menyampaikan materi paparan seputar Keselamatan Jalan untuk Remaja. Senada dengan pernyataan Nurhadi dalam sambutannya, Mulki menguatkan pernyataan ini dengan menyatakan bahwa 40% kecelakaan di jalan terjadi pada pelajar dari tingkat SMP hingga mahasiswa.


“Salah satu metode untuk meningkatkan kesadaran dan budaya keselamatan jalan adalah dengan melakukan pendidikan dan promosi akan pentingnya keselamatan jalan,” kata Mulki.


Menurut Mulki hal ini karena kaum remaja cenderung lebih mandiri dan lebih banyak melakukan perjalanan sendiri. “Kurangnya pemahaman dan keterampilan untuk berperilaku selamat dalam berlalu lintas di jalan juga sering mengakibatkan kecelakaan,” tambahnya.


Oleh karena itu Mulki dalam kesempatan ini menjelaskan pemahaman umum mengenai sarana-prasarana jalan, rambu-rambu, juga pemahaman mengenai kecelakaan, keselamatan pejalan kaki, pengendara sepeda motor, dan penumpang.



Sementara itu Bambang menjelaskan materi Etika Berlalu Lintas. Dalam paparannya, Bambang menjelaskan beberapa hal yang menjadi sebab permasalahan lalu lintas seperti jumlah kendaraan yang terus bertambah, tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan lain-lain. Bambang juga menyampaikan harapannya bagi para pelajar untuk berperilaku tertib selama di jalan dan juga mencegah terjadinya hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.  (Han)